
Di dunia sepak bola, hanya sedikit klub yang mampu memadukan prestasi olahraga, identitas sosial, dan makna budaya sekuat Celtic Football Club. Berbasis di kawasan timur kota Glasgow, Skotlandia, Celtic telah berdiri sejak akhir abad ke-19 dan berkembang menjadi simbol komunitas Katolik-Irlandia di negeri yang mayoritas Protestan.
Baca juga : Kemenangan Persib Bandung acl two Harapan Nasional
Baca juga : Supardi Nasir legenda persib lapang hijau
Baca juga : Inovasi Kendaraan Umum di Bandung
Baca juga : Gunung Dempo Mahkota Sumatera Selatan
Baca juga : sosok bripka ambarita ketegasan dinamika karier
Baca juga : Gaya hidup rrq lemon sang king midlen
Celtic Football Club Dengan basis suporter yang dikenal militan, stadion bersejarah yang disebut “Paradise”, serta rivalitas abadi dengan Rangers dalam Old Firm Derby, Celtic bukan hanya sebuah tim sepak bola, melainkan sebuah fenomena sosial
Pendirian dan Latar Belakang
1.1 Asal-usul
Celtic Football Club resmi didirikan pada 6 November 1887 oleh seorang biarawan Katolik Irlandia bernama Brother Walfrid (nama asli Andrew Kerins). Ia mendirikan klub ini bukan hanya demi olahraga, tetapi juga sebagai alat amal. Pada masa itu, komunitas imigran Irlandia Katolik di East End, Glasgow, hidup dalam kemiskinan setelah bermigrasi akibat Kelaparan Besar Irlandia (Irish Famine, 1845–1852).
Brother Walfrid berusaha mencari cara untuk mendukung kaum miskin, dan sepak bola menjadi sarana yang tepat. Ia mendirikan Celtic dengan tujuan mengumpulkan dana untuk “The Poor Children’s Dinner Table”, program makanan untuk anak-anak miskin. Dengan demikian, Celtic lahir sebagai klub yang sejak awal membawa misi sosial dan komunitas.
1.2 Pertandingan Perdana

http://www.bethluthchurch.org
Celtic memainkan pertandingan pertamanya pada 28 Mei 1888, melawan tim Glasgow Rangers. Hasilnya, Celtic menang 5-2, dengan pemain Neil McCallum mencetak gol pertama dalam sejarah klub. Sejak saat itu, duel Celtic vs Rangers menjadi cikal bakal salah satu rivalitas paling sengit dalam dunia sepak bola.
Identitas Klub
2.1 Warna dan Jersey
Salah satu ciri paling ikonik Celtic adalah jersey bergaris horizontal hijau-putih (green-and-white hoops). Pola ini pertama kali diperkenalkan pada tahun 1903. Sebelumnya, Celtic mengenakan jersey putih dengan celana pendek hijau. Sejak pengadopsian pola hoops, kostum ini menjadi identitas yang melekat hingga kini.
2.2 Lambang Klub
Lambang Celtic menampilkan daun shamrock/clover, simbol Irlandia, yang merepresentasikan akar Katolik dan warisan budaya Irlandia yang dibawa oleh para imigran. Simbol ini bukan hanya ornamen, tetapi juga penanda keterikatan Celtic dengan identitas komunitasnya.
2.3 Basis Suporter
Suporter Celtic dikenal dengan sebutan The Bhoys. Mereka membentuk komunitas global yang tersebar di seluruh dunia, dengan Celtic Supporters Clubs di Amerika Serikat, Kanada, Australia, Asia, dan tentu saja Irlandia. Celtic bukan hanya klub Skotlandia, melainkan juga simbol diaspora Irlandia.
Era Kejayaan dan “Lisbon Lions”
3.1 Perkembangan Awal
Celtic dengan cepat berkembang menjadi kekuatan dominan di sepak bola Skotlandia. Pada tahun 1892, klub pindah ke Celtic Park, stadion yang hingga kini menjadi markas mereka. Gelar liga pertama Celtic datang pada musim 1892–93, dan sejak itu mereka tak henti-hentinya menjadi salah satu tim terkuat di negeri tersebut.
3.2 Lisbon Lions (1967)
Puncak sejarah Celtic datang pada 25 Mei 1967. Di bawah asuhan manajer legendaris Jock Stein, Celtic memenangkan European Cup (sekarang Liga Champions UEFA) dengan mengalahkan Inter Milan 2-1 di Estádio Nacional, Lisbon.
Beberapa fakta penting:
- Celtic menjadi klub Britania pertama yang menjuarai European Cup, mendahului Manchester United yang menang setahun kemudian.
- Semua pemain dalam skuad “Lisbon Lions” lahir dalam radius 30 mil dari Celtic Park, menjadikan prestasi ini unik dan sangat lokal.
- Tim tersebut bermain dengan gaya menyerang yang atraktif, berlawanan dengan strategi bertahan total (catenaccio) ala Inter Milan.
Kapten tim, Billy McNeill, menjadi ikon Celtic, sementara pemain lain seperti Jimmy Johnstone, Bobby Lennox, dan Tommy Gemmell dikenang sebagai legenda.
3.3 Dominasi Domestik
Pada dekade 1960-an dan 1970-an, Celtic meraih sembilan gelar liga berturut-turut (1966–1974), sebuah rekor yang baru bisa disamai Rangers pada 1990-an.
Rivalitas dengan Rangers – The Old Firm
4.1 Asal-usul Rivalitas
Pertemuan Celtic dan Rangers dikenal sebagai The Old Firm Derby, salah satu rivalitas paling sengit, emosional, dan penuh muatan di dunia. Rivalitas ini melampaui sepak bola, mencakup:

- Agama: Celtic identik dengan Katolik, sementara Rangers dengan Protestan.
- Politik: Fans Celtic banyak yang mendukung nasionalisme Irlandia, sedangkan Rangers diasosiasikan dengan unionisme pro-Inggris.
- Identitas Sosial: Celtic lahir dari komunitas imigran miskin, sementara Rangers lebih dekat dengan komunitas mapan.
4.2 Intensitas Derby
Derby Old Firm sering kali diwarnai tensi tinggi, nyanyian politik, hingga kerusuhan antar-suporter. Meski demikian, rivalitas ini juga menjadi sumber daya tarik besar Liga Skotlandia, membawa sorotan media internasional setiap kali keduanya bertemu.
4.3 Statistik Derby
Hingga kini, ratusan pertandingan telah dimainkan antara kedua tim, dengan kemenangan relatif berimbang. Namun, periode dominasi silih berganti: Celtic menguasai era 1960-an, Rangers mendominasi 1990-an, dan sejak 2000-an Celtic kembali mendominasi.
Stadion Celtic Park – “Paradise”
5.1 Sejarah

Celtic Park pertama kali dibuka pada tahun 1892. Dengan kapasitas lebih dari 60.000 penonton, stadion ini adalah yang terbesar di Skotlandia dan salah satu yang terbesar di Britania.
5.2 Atmosfer
Celtic Park dikenal dengan julukan “Paradise”, karena suasana unik yang tercipta di sana. Suporter Celtic dikenal menyanyikan lagu-lagu ikonik seperti You’ll Never Walk Alone dengan penuh semangat.
Banyak pemain lawan mengakui bahwa bertanding di Celtic Park adalah pengalaman luar biasa, dengan atmosfer yang bahkan sekelas Liga Champions.
Kiprah Eropa Modern
6.1 Final UEFA Cup 2003
Salah satu momen modern terbesar Celtic datang pada musim 2002–03, ketika mereka mencapai final UEFA Cup (sekarang Liga Europa) di bawah asuhan Martin O’Neill.
- Final berlangsung di Seville, melawan FC Porto asuhan José Mourinho.
- Celtic kalah 2-3 setelah perpanjangan waktu, namun lebih dari 80.000 fans Celtic hadir di kota itu.
- Fans Celtic menerima penghargaan UEFA Fair Play Award atas perilaku luar biasa mereka.
6.2 Prestasi Lain
- Celtic secara rutin tampil di Liga Champions, meski sering kesulitan melampaui fase grup.
- Pada 2012, Celtic mencatat kemenangan bersejarah atas Barcelona 2-1 di Celtic Park, dalam salah satu laga paling ikonik era modern.
Era Modern dan Dominasi Domestik
/https%3A%2F%2Ffootballgroundguide.com%2Fapp%2Fuploads%2F2024%2F10%2FA-guide-to-the-Celtic-ultras.jpg)
7.1 Treble-Treble
Di bawah manajer Brendan Rodgers dan Neil Lennon, Celtic meraih treble domestik tiga kali berturut-turut (2016–2019), sebuah pencapaian fenomenal. Ini dikenal sebagai “Treble-Treble”.
7.2 Persaingan dengan Rangers Bangkit Lagi
Meski Rangers sempat bangkrut dan turun ke divisi bawah pada 2012, mereka kembali ke Premiership pada 2016. Rivalitas Old Firm kembali membara, dengan Rangers asuhan Steven Gerrard bahkan merebut gelar liga pada musim 2020–21, memutus dominasi Celtic.
Warisan Sosial dan Budaya
Celtic bukan hanya klub sepak bola, tetapi juga simbol budaya.
- Tetap menjaga tradisi amal sejak awal berdiri, dengan Celtic FC Foundation aktif di bidang sosial.
- Menjadi representasi identitas Katolik-Irlandia di Skotlandia.
- Menarik jutaan fans global, termasuk dari komunitas diaspora Irlandia.
Celtic juga dikenal sebagai klub yang mempertahankan filosofi bermain atraktif dan menjaga hubungan erat dengan supporternya.