Kisah Perjalanan Iman Pak Suryo: Harapan di Tengah Ujian Hidup

Pak Suryo bukan sosok yang akan kita temui dalam buku motivasi atau layar kaca. Ia hanyalah pria paruh baya yang pernah tersesat dalam hidupnya. Masa mudanya dihabiskan di jalanan, penuh amarah dan luka batin. Ia kehilangan arah setelah ditinggalkan orang tuanya sejak kecil, dan memilih untuk hidup dengan caranya sendiri—keras, liar, dan tanpa arah.

Namun semua berubah ketika ia harus mendekam di balik jeruji besi. Di sanalah ia pertama kali diam cukup lama untuk mendengar suara hatinya sendiri. Penjara menjadi titik awal dari kisah perjalanan iman yang tidak pernah ia bayangkan. Di balik tembok yang dingin dan jadwal harian yang membosankan, ia menemukan sesuatu yang tak bisa diberikan dunia luar: hening.

Dari ruang sunyi itulah ia mulai mengenal makna doa. Awalnya hanya ikut-ikutan. Tapi semakin sering ia melafalkan doa-doa pendek yang diajarkan pembina rohani, semakin ia merasa ada sesuatu yang pelan-pelan meresap ke dalam jiwanya. Tidak langsung merubah semuanya. Ia masih penuh dengan keraguan. Tapi perlahan, ia belajar percaya—bukan pada dirinya, tapi pada harapan.

Setiap malam, ia menuliskan perasaannya di balik sobekan kertas bekas. Tentang marah, tentang malu, dan tentang rindu akan hidup yang lebih damai. Ia tahu hidup tidak akan mudah setelah keluar nanti. Tapi di situlah letak ujian hidup dan keimanan yang sebenarnya.

Kini, Pak Suryo bukan lagi pria pemarah yang kita kenal dulu. Ia menjadi pembimbing rohani bagi napi baru. Ia tidak menggurui. Ia hanya bercerita. Karena baginya, kisah perjalanan iman bukan soal teori, tapi soal bertahan dan percaya ketika semua terasa hancur. Ia adalah saksi hidup bahwa bahkan dari reruntuhan, iman bisa tumbuh kembali—pelan-pelan, tapi pasti.

Baca Juga : Ruang Pelayanan Sosial Mengubah Hidup

Titik Balik: Ketika Langit Terbuka Perlahan

kisah perjalanan iman

Menjalani Kehidupan Pasca Penjara

Setelah keluar dari penjara, kehidupan tidak serta merta menjadi lebih mudah bagi Pak Suryo. Banyak orang masih memandangnya dengan curiga, dan pintu-pintu pekerjaan tertutup satu per satu. Namun, ia tidak lagi terpancing amarah seperti dulu. Ia tahu, ini adalah bagian dari ujian hidup dan keimanan yang harus dihadapinya dengan tenang. Kisah perjalanan iman-nya belum selesai—justru baru memasuki babak baru.

Menemukan Tempat untuk Tumbuh

Hari-hari pertama di dunia luar ia habiskan dengan singgah dari satu masjid ke masjid lain. Ia membersihkan kamar mandi, mengepel lantai, atau sekadar menyapu halaman. Ia tak mengharap bayaran. Baginya, itu cara sederhana untuk tetap terhubung dengan nilai-nilai yang ia pelajari dalam perjalanan rohaninya. Setiap tindakan itu adalah bentuk nyata dari kekuatan doa dan harapan yang ia yakini.

Baca Juga : Ruang Inklusif: Fondasi Komunitas Sehat

Pertemuan yang Mengubah Arah

Pada suatu malam, ia bertemu seorang ustaz tua yang memperhatikannya diam-diam. Tanpa banyak tanya, sang ustaz mengajaknya tinggal di rumah kecil yang juga berfungsi sebagai tempat mengaji anak-anak. Di tempat itulah Pak Suryo kembali menemukan makna baru dalam hidupnya. Ia merasa bahwa ini bukan kebetulan, melainkan bagian dari ujian hidup dan keimanan yang harus ia jawab dengan ketulusan.

Menjadi Guru Sekaligus Murid Kehidupan

Ia mulai membantu mengajar anak-anak mengaji. Tidak hanya soal huruf-huruf Arab, tapi juga tentang kesabaran, kejujuran, dan memaafkan diri sendiri. Anak-anak menyukai caranya yang lembut dan tidak menghakimi. Ia tidak pernah bercerita panjang lebar tentang masa lalunya, tapi setiap tindakannya mencerminkan kedalaman kekuatan doa dan harapan yang tumbuh dalam dirinya. Ia sadar, kisah perjalanan iman yang ia jalani menjadi pelajaran tak langsung bagi banyak jiwa muda.

Penyembuhan yang Datang dari Berbagi

Bagi Pak Suryo, mendampingi anak-anak adalah cara terbaik untuk menyembuhkan dirinya sendiri. Ketika mereka tertawa, ia merasa hatinya pulih sedikit demi sedikit. Saat mereka menyimak cerita-ceritanya, ia merasa bahwa hidupnya tidak sia-sia. Di dalam setiap momen itu, ia kembali merasakan bahwa iman tidak hanya dibentuk oleh kata-kata, tapi juga oleh kehadiran yang tulus dan konsisten.

Syukur yang Tumbuh dalam Keheningan

Dalam keheningan malam, ia masih menulis. Tapi kini bukan lagi tentang kemarahan atau rasa bersalah, melainkan tentang syukur. Syukur karena dalam segala keterbatasan, ia diberi kesempatan kedua untuk menata ulang makna hidup dan mewariskan nilai kepada generasi yang lebih muda. Inilah lanjutan dari kisah perjalanan iman-nya—yang tidak selalu mudah, tapi penuh makna dan ditopang oleh kekuatan doa dan harapan yang terus tumbuh dalam dirinya. Dalam keheningan malam, ia masih menulis. Tapi kini bukan lagi tentang kemarahan atau rasa bersalah, melainkan tentang syukur. Syukur karena dalam segala keterbatasan, ia diberi kesempatan kedua untuk menata ulang makna hidup dan mewariskan nilai kepada generasi yang lebih muda. Inilah lanjutan dari kisah perjalanan iman-nya—yang tidak selalu mudah, tapi penuh makna.

Baca Juga : Renungan Harian Menemukan Ketenangan

Iman sebagai Kompas dalam Liku-Liku Hidup

Menghadapi Dunia yang Tak Selalu Ramah

Iman bukanlah jaminan bahwa hidup akan berjalan mulus. Pak Suryo menyadari hal itu ketika harus menghadapi kembali tekanan hidup: ekonomi yang belum stabil, prasangka masyarakat, hingga godaan untuk menyerah. Namun, ia memilih tetap teguh karena ia percaya, setiap tantangan adalah bagian dari ujian hidup dan keimanan.

Komunitas yang Menguatkan

Pak Suryo tidak sendiri dalam perjalanannya. Ia dikelilingi oleh orang-orang yang mau berjalan bersamanya. Komunitas kecil yang ia bina bersama sang ustaz tumbuh menjadi lingkungan yang saling mendukung. Di sana, kisah perjalanan iman tak hanya milik satu orang, tapi menjadi milik bersama. Tempat orang-orang yang pernah jatuh belajar untuk bangkit dan melangkah lagi.

Menjadi Inspirasi Lewat Keteladanan

Kini, banyak yang datang kepada Pak Suryo, bukan karena masa lalunya, tetapi karena keteguhan dan kelembutannya. Ia menjadi rujukan bagi banyak orang yang merasa hidup mereka terlalu rusak untuk diperbaiki. Tapi lewat dirinya, mereka belajar bahwa kekuatan doa dan harapan bisa menembus dinding yang paling tebal sekalipun.

Iman, bagi Pak Suryo, bukan hanya soal keyakinan pribadi, tapi cahaya yang menerangi jalan orang lain. Dan dari sanalah, ia tahu bahwa hidupnya bukanlah kebetulan. Semua luka dan jatuh bangun yang ia alami adalah bagian dari skenario yang lebih besar. Sebuah kisah perjalanan iman yang terus berlanjut, dan akan terus menyala selama ia mau membuka hati dan berbagi.

bethluthchurch.org

Search

Popular Posts

  • Kisah Perjalanan Iman Pak Suryo: Harapan di Tengah Ujian Hidup
    Kisah Perjalanan Iman Pak Suryo: Harapan di Tengah Ujian Hidup

    Pak Suryo bukan sosok yang akan kita temui dalam buku motivasi atau layar kaca. Ia hanyalah pria paruh baya yang pernah tersesat dalam hidupnya. Masa mudanya dihabiskan di jalanan, penuh amarah dan luka batin. Ia kehilangan arah setelah ditinggalkan orang tuanya sejak kecil, dan memilih untuk hidup dengan caranya sendiri—keras, liar, dan tanpa arah. Namun…

  • Renungan Harian Bijak: Menyikapi Hidup dengan Tenang dan Penuh Makna
    Renungan Harian Bijak: Menyikapi Hidup dengan Tenang dan Penuh Makna

    Pagi itu seperti biasa. Lalu lintas padat, notifikasi tak berhenti berdenting, dan agenda harian yang tak kunjung habis. Tapi di tengah hiruk pikuk itu, ada satu momen hening yang datang dari secangkir kopi hangat dan sebaris kalimat sederhana dalam buku kecil di meja kerja: “Ketenangan bukan ketika segalanya berhenti, tapi ketika hati tetap diam meski…

  • Kisah Inspiratif Pelayanan Sosial yang Mengubah Hidup Banyak Orang
    Kisah Inspiratif Pelayanan Sosial yang Mengubah Hidup Banyak Orang

    Di sebuah desa kecil yang terletak di pinggiran kota, hidup seorang perempuan paruh baya bernama Ibu Ratna. Ia bukan tokoh besar, bukan pejabat, bukan pula selebriti. Tapi kisah hidupnya menjadi salah satu kisah inspiratif pelayanan sosial yang mengubah cara pandang banyak orang tentang arti membantu sesama. Awalnya, Ibu Ratna hanyalah ibu rumah tangga biasa. Namun,…

Archives