Fans River Plate dikenal dengan berbagai sebutan, namun julukan yang paling ikonik adalah “Los Millonarios” atau Para Jutawan. Julukan ini lahir hampir seabad lalu dan hingga kini melekat kuat,

Baca juga : petualangan ekstream gunung raung
Baca juga : inovasi pangan global genomik pertanian genetik
Baca juga : Nicolas Maduro Moros berani melawan amerika
Baca juga : konflik perang venezuela amerika semakin mendekat
Baca juga : life style deddy corbuzier yang penuh pengaruh
Dalam dunia sepak bola, klub bukan hanya sekadar institusi olahraga, melainkan juga simbol identitas, kebanggaan, dan perlawanan sosial. Salah satu klub yang mewujudkan hal tersebut adalah Club Atlético River Plate dari Buenos Aires, Argentina. Klub ini tidak hanya dikenal karena prestasinya di lapangan, tetapi juga karena basis suporternya yang luar biasa besar, penuh semangat, dan kaya tradisi.
1. Asal-Usul Klub River Plate

http://www.bethluthchurch.org
River Plate didirikan pada 25 Mei 1901 di Buenos Aires oleh sekelompok pemuda yang menggabungkan dua tim kecil, Santa Rosa dan La Rosales. Nama “River Plate” sendiri unik, karena ditulis dalam bahasa Inggris, meskipun klub ini lahir di Argentina. Nama tersebut terinspirasi dari terjemahan sungai besar di wilayah Buenos Aires, Río de la Plata, yang dalam bahasa Inggris lama ditulis “River Plate.”
Sejak awal, River Plate berkembang pesat dan dikenal sebagai klub yang ingin tampil dengan gaya elegan di lapangan. Identitas visualnya pun khas: jersey putih dengan sash merah diagonal, yang kemudian menjadi salah satu seragam paling ikonik dalam sejarah sepak bola dunia.
2. Lahirnya Julukan “Los Millonarios”

Julukan ini muncul pada era 1930-an. Saat itu, River Plate melakukan beberapa transfer yang dianggap spektakuler pada masanya. Klub mengeluarkan uang dalam jumlah besar untuk membeli pemain bintang seperti Bernabé Ferreyra, seorang striker legendaris yang dibeli dari Tigre dengan harga rekor.
Karena River sanggup membayar mahal, media dan rival-rivalnya mulai mengejek mereka dengan sebutan “Los Millonarios.” Namun, seiring waktu, sebutan ini berubah menjadi simbol kebanggaan. Fans mengidentifikasi diri mereka dengan status “kaya,” bukan hanya secara finansial, tetapi juga kaya akan prestasi, sejarah, dan gaya permainan.
3. Identitas Kelas Sosial

Rivalitas River Plate dengan Boca Juniors juga memperkuat arti dari julukan ini. Secara tradisional:
- River Plate diasosiasikan dengan kelas menengah-atas, lebih mapan, elegan, dan “berkelas.”
- Boca Juniors dikenal sebagai klub rakyat, kelas pekerja, dan lebih “keras” dari segi budaya fansnya.
Perbedaan identitas sosial ini membuat “Los Millonarios” seolah merepresentasikan elit Buenos Aires, sementara Boca disebut “Los Xeneizes” (keturunan Italia, khususnya Genoa). Walaupun kini batas sosial tersebut sudah banyak kabur, citra historis ini tetap melekat dan menjadi bahan ejekan dalam chant masing-masing.
4. Fans River Plate: Basis Terbesar di Argentina
River Plate memiliki salah satu jumlah fans terbesar di dunia. Menurut beberapa survei di Argentina, mereka memiliki sekitar 40% basis pendukung dari total penggemar sepak bola di negara itu, bersaing ketat dengan Boca Juniors.
Stadion mereka, Estadio Monumental, memiliki kapasitas lebih dari 83.000 penonton setelah renovasi terbaru (2023), menjadikannya stadion terbesar di Amerika Selatan. Pada laga-laga penting, terutama Superclásico, tiket bisa habis terjual hanya dalam hitungan menit.

http://www.bethluthchurch.org
5. Budaya Tribun dan Chant Suporter
Fans River Plate dikenal sangat kreatif dalam menciptakan lagu-lagu chant. Mereka menggunakan melodi lagu-lagu populer, baik Argentina maupun internasional, lalu mengubah liriknya menjadi dukungan untuk klub. Beberapa tema umum dalam chant mereka antara lain:
- Kebanggaan terhadap “La Banda Roja” (garis merah di jersey).
- Kebencian terhadap Boca Juniors.
- Cinta tanpa syarat kepada klub, bahkan dalam kondisi sulit.
Selain itu, di tribun mereka sering menampilkan trapos (bendera besar), telones (spanduk raksasa yang menutupi seluruh tribun), serta koreografi dengan balon merah-putih.
6. Los Borrachos del Tablón
Kelompok ultras utama River Plate disebut “Los Borrachos del Tablón” (Pemabuk di Tribun). Mereka adalah kelompok paling fanatik, yang biasanya mengatur nyanyian, koreografi, dan atmosfer stadion. Meskipun kelompok ini juga sering terlibat kontroversi karena kekerasan antar-geng suporter di Argentina, keberadaan mereka tidak bisa dipisahkan dari budaya tribun River.
7. Superclásico: Rivalitas Abadi dengan Boca Juniors

Tidak mungkin membicarakan River Plate dan Los Millonarios tanpa menyebut Superclásico. Pertandingan ini dianggap sebagai rivalitas paling intens di dunia sepak bola, sejajar dengan El Clásico (Barcelona vs Real Madrid) atau derbi Glasgow (Celtic vs Rangers).
Beberapa fakta penting:
- Superclásico pertama dimainkan pada 24 Agustus 1913.
- Atmosfer pertandingan begitu intens hingga sering diwarnai kerusuhan, namun juga menghadirkan tontonan luar biasa.
- Final paling bersejarah terjadi di Copa Libertadores 2018, ketika River Plate mengalahkan Boca Juniors di final dua leg yang akhirnya dipindahkan ke Madrid karena alasan keamanan. Kemenangan itu semakin memperkuat identitas “Los Millonarios” sebagai klub elit dengan kejayaan di tingkat internasional.
8. Tradisi dan Ritual Fans

Selain chant dan spanduk, fans River Plate punya banyak tradisi unik, seperti:
- Arak-arakan ke stadion: Ribuan fans berjalan bersama menuju Estadio Monumental.
- Konfeti merah-putih: Digunakan saat pemain masuk lapangan.
- Nyanyian tanpa henti: Bahkan saat tim kalah, nyanyian tetap bergema, menunjukkan loyalitas tanpa syarat.
9. Prestasi yang Memperkuat Identitas “Millonarios”
River Plate adalah salah satu klub tersukses di dunia:
- Liga Argentina: Lebih dari 38 gelar.
- Copa Libertadores: 4 kali juara (1986, 1996, 2015, 2018).
- Copa Intercontinental: 1 kali juara (1986).
- Copa Sudamericana & Recopa Sudamericana: Beberapa kali juara.
Prestasi besar ini membuat julukan “Los Millonarios” semakin bermakna, karena mereka tidak hanya “kaya” secara finansial, tapi juga kaya trofi.
10. River Plate dalam Budaya Populer
Fans River Plate tidak hanya eksis di stadion, tetapi juga dalam budaya populer:
- Lagu-lagu rock Argentina sering menyebut klub ini.
- Film dokumenter internasional pernah menyoroti Superclásico dan budaya fans River.
- Banyak pesepakbola legendaris dunia lahir dari River, seperti Alfredo Di Stéfano, Ariel Ortega, hingga Marcelo Gallardo.
11. Loyalitas Global
Selain di Argentina, fans River Plate juga tersebar di seluruh dunia. Komunitas ekspatriat Argentina di Eropa, Amerika Utara, dan bahkan Asia sering membuat perkumpulan untuk menonton pertandingan bersama. Identitas “Los Millonarios” melintasi batas negara dan menjadi bagian dari diaspora budaya Argentina.
12. Kontras: Dari Kemewahan hingga Degradasi
Meski dikenal sebagai klub “elit,” River Plate juga pernah mengalami momen kelam. Pada 2011, untuk pertama kalinya dalam sejarah, River Plate terdegradasi ke divisi dua Argentina. Tragedi ini disebut “El Descenso.”
Namun, justru pada masa sulit ini terlihat loyalitas fans. Ribuan suporter tetap mendukung, stadion selalu penuh, dan nyanyian mereka semakin keras. Ketika akhirnya kembali ke divisi utama pada 2012, fans merayakannya seakan klub memenangkan trofi dunia. Inilah bukti bahwa “Los Millonarios” bukan hanya tentang kejayaan, tetapi juga tentang keteguhan hati.
13. Fakta Menarik Tentang “Los Millonarios”

- Julukan ini awalnya ejekan, tapi kini menjadi simbol kebanggaan.
- River Plate adalah klub dengan jumlah gelar liga terbanyak di Argentina.
- Fans River memiliki rekor kehadiran tertinggi dalam sejarah sepak bola Argentina.
- Superclásico antara River dan Boca pernah masuk daftar 50 pengalaman olahraga yang wajib ditonton sebelum mati menurut The Observer (Inggris).
- River Plate menjadi klub Argentina pertama yang memiliki stadion berkapasitas lebih dari 80 ribu kursi.
Julukan “Los Millonarios” adalah cerminan dari perjalanan panjang River Plate. Dari ejekan tentang kekayaan finansial, julukan ini berubah menjadi simbol keanggunan, prestasi, dan identitas. Fans River Plate—dengan kreativitas, nyanyian, serta loyalitasnya—menjadi bagian penting dari warisan sepak bola dunia.
Mereka bukan hanya mendukung klub; mereka hidup bersama klub. Dari kemenangan gemilang di Copa Libertadores hingga derita degradasi, para suporter tetap teguh menyanyikan cinta mereka kepada “La Banda Roja.”
Dalam arti sejati, “Los Millonarios” bukan hanya tentang uang, tetapi tentang kekayaan sejarah, emosi, dan kebanggaan yang tak ternilai.